Wednesday, January 16, 2008

Ada Apa Dengan Orde Baru? (bagian 3)

Ada yang sekonyong-konyong menjadi musuh orba padahal dalam hati menyimpan sejumput rindu.

Bagi rakyat biasa seperti saya yang tidak mengerti apa itu demokrasi dan politik, yang penting perut kenyang hidup tenang. Bisa tidur nyenyak dipagi hari, sarapan singkong rebus atau pisang goreng dengan segelas kopi, bekerja dengan nyaman, pulang, tidur nyenyak, tak pernah bermimpi yang muluk-muluk.

Mungkin beda dengan orang yang mengaku kaum intelektual, cendikiawan yang mengagungkan demokrasi diatas banyak hal. Bagi elite politik yang sibuk jual bicara demi sebuah kursi empuk di Senayan. Mengincar jabatan dan tentu saja uang.

Sekarang masyarakat kebablasan. Dalam era bebas yang bablas, lepas kendali.

Okelah, ada yang buruk dari era Soeharto. Tapi jangan pula menjadi amnesia terbatas, melupakan perannya bagi bangsa ini. Penghujatan yang ia terima seolah-olah ia tak pernah sama sekali berjasa.

Mungkin ratusan aktivis yang pernah merasakan perihnya penindasan Soeharto tidak akan sepakat denganku. Tapi jangan lupakan pula jutaan orang yang lebih bahagia pada masa pemerintahannya.

Harta keluarga Cendana memang bikin silau. Mungkin memang didapat dari menggerogoti ekonomi negara ini. Tapi ia tak sendiri. Banyak pula kroni-kroni cendana yang menumpuk harta, entah halal atau haram. Konglomerat hitam berseliweran dengan bebas.

Jika memang masalah penegakan hukum. Jangan diskriminatif. Sikat semuanya. Jangan lupa pula menghajar pada pemerintahan sekarang. Toh, bau KKN masih tajam menyengat. Jika Soeharto dihukum karena ia memang terbukti bersalah, saya setuju. Nah, setelah itu saya yakin lebih dari separuh bangsa ini juga akan mendekam di penjara. Baguslah.

Semua elemen bangsa ini rusak. Apa itu dosa Soeharto? Ini dosa bersama.

No comments: