Sunday, January 27, 2008

Masih Ada Cinta Untuk Soeharto

Masih Ada Cinta Untuk Soeharto

The Smiling General Soeharto telah tiada. Waktu membatasinya hingga 87 tahun. Sang Jenderal Besar, penguasa orde baru selama 32 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.13 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Gue menerima kabar duka itu saat berada di depan kediaman Soeharto, Jalan Cendana No.6, Menteng, Jakarta Pusat. Kondisi saat itu masih sepi. Hanya ada belasan polisi berjaga di depan Cendana dan beberapa wartawan. Gue berdiri tak jauh dari Wakapolres Jakpus ketika ia menerima kabar itu melalui HT. Seketika gempar! Dalam waktu tidak beberapa lama, ribuan manusia dari tukang gorengan hingga RI 1 dan kabinetnya memadati Cendana.

Seorang ibu dengan menggandeng anak kecil datang dengan berlinang air mata. Gue pikir dia adalah kerabat Cendana. Ternyata bukan. Ia hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Ketika mengetahui Soeharto meninggal, ia menyusul suaminya yang sedang bekerja di tokonya. Ia memaksa si suami menutup toko dan mengantarnya ke Cendana. Padahal, mereka tak pernah tahu dimana Cendana berada. Ia berduka. Ia mencintai Soeharto. Sembako murah, katanya, suasana aman.

Ia tak sendiri. Ada pula seorang tukang gorengan yang tinggal di Bekasi. Ia mendengar kabar berpulangnya Soeharto ketika sedang menjajakan dagangannya. Pikulannya ia tinggalkan, ia pulang ke rumah, menjemput putranya yang berumur 4 tahun dan berangkat ke Cendana. Ia empat kali berganti angkutan umum dari rumahnya menuju Cendana. Sambil memangku anaknya di bahu, ia ikut berjubal dengan ribuan orang lainnya. Alasannya cinta. Ya, ia mencintai penguasa orde baru itu.

Ternyata, masih ada cinta buat sang jenderal, pengganti seorang Bung Karno itu. *F1

No comments: