Friday, July 6, 2007

Tiga Lembar Surat Yang Terlupakan

Seminggu yang lalu, saat gw pindah kamar, merapikan barang-barang, buku agenda tahun 2005-ku terselip diantara tumpukan buku yang lain. Buku itu cukup menarik perhatianku, kupisahkan dari yang lain.

Tiga jam kemudian, jam 2 dinihari, badanku terasa lelah. Kubaringkan tubuh diatas tempat tidur yang berderit setiap kali aku bergerak. Kepalaku menyentuh agenda itu. Kunyalakan lagi lampu kamar, ku buka agenda yang mulai berdebu itu. Mulai dari halaman depan, coret-coretan jadwal, rencana, curhat, sampai tulisan yang tak terbaca.

Di dalam agenda itu juga terselip berbagai kertas, mulai dari kuitansi, formulir, foto, sampai kertas yang ga jelas buat apa. Satu hal yang membuatku penasaran. Sepertinya sebuah amplop, berwarna biru muda polos. Ku ambil amplop itu, tak ada tulisan apapun. Namun masih belum dibuka. Dan aku semakin penasaran, kuterawang ke arah lampu. Isinya kemungkinan besar memang surat. Surat apa? Dari siapa? Untuk Siapa? Mengapa sekarang aku baru mengetahui surat itu ada?

Kuputuskan membuka amplop dan membaca isinya. Tiga lembar jumlahnya. Kertas halaman buku tulis biasa. Sekilas, aku mengenal tulisan tangan yang rapi itu. Dan memang benar surat tanpa tanggal itu tertuju untukku.

Aku semakin kaget membaca kata demi kata dalam surat itu. Dan aku hanya bisa meminta maaf dalam hati. Aku melupakan surat itu. Bahkan baru kubaca setelah dua tahun ditulis untukku. Ya, hanya maaf yang bisa terucap. Mungkin banyak hal yang berbeda seandainya saja aku dulu membacanya. Mungkin juga tidak. Maaf...

No comments: