Friday, July 6, 2007

Mimpi

Mimpi selalu menjadi misteri bagi manusia. Ia berada diambang sadar dan luar sadar.Ia berada pada kedua dan antaranya. Beragam penafsiran muncul atas mimpi. Ahli-ahli tafsir mimpi bermunculan dan memegang posisi penting dalam sejarah banyak kebudayaan. Tragedi sejarah kadang berawal dari bunga tidur kala manusia terlelap itu. Freud yang terkenal dengan psikoanalisisnya itupun muncul dengan penafsiran baru atas mimpi. Sampai kepada penafsiran mimpi untuk dicocokkan dengan nomor togel. Mimpi adalah pengharapan juga ketakutan. Atau hanya selingan tidur saja?

Saya tidak ingin membahas mengapa manusia bermimpi atau bagaimana mimpi bisa terjadi. Saya tentu tidak punya kompetensi untuk itu. Saya hanya ingin menulis dampak mimpi, khususnya bagi diri saya sendiri. Mimpi indah membuatku tersenyum kala terbangun. Mimpi buruk membuatku terkadang tertegun resah. Namun, sebagian besar mimpi yang ku alami tidak pernah ku anggap serius.

Sampai detik ini mungkin ada tiga mimpi yang menjadi pengecualian. Pertama, mimpi basah pertamaku, yang menurut banyak ahli menandakan peralihan dari anak-anak menjadi remaja dan dewasa. Beruntungnya diriku ketika dalam lelapku aku bisa bermesraan dengan Salma Hayek. Wow.

Pernah juga suatu kali aku berada jauh dari rumah. Bersama kawan, aku ke luar kota selama seminggu. Pada malam kedua, aku bermimpi Mamaku sakit. Tanpa banyak pertimbangan aku memutuskan untuk pulang. Syukurlah Mamaku baik-baik saja. Terimakasih Tuhan.

Ketiga adalah mimpi yang baru saja ku alami. Nampaknya tak perlu kuceritakan isi mimpiku. Mimpi yang sederhana. Tapi mengingatkanku akan sakitnya kehilangan. Mimpi yang menyentak jiwa. Dan menyadarkanku akan perihnya penyesalan. Karena dalam mimpi, aku kehilangan wanita yang kucintai. Ia meninggalkanku. Dan aku adalah penyebabnya. Aku tidak memperlakukan diriku seperti orang yang mencintainya. Aku tidak memperlakukan dirinya seperti orang yang dicintaiku. Ia ada bersamaku lalu menghilang.

Mimpi ini seperti cerminan diriku saat ini. Mimpi ini seakan mmperlihatkan apa yang akan terjadi jika aku terus seperti ini. Menyia-yiakan kesempatan dan waktu. Dan aku berterimakasih mimpi ini mengingatkanku sebelum aku benar-benar kehilangan dirinya. Dulu, aku pernah berjanji kepadanya akan selalu mencintainya. Sekarang, aku berjanji kepada diriku sendiri untuk selalu mencintainya.

Mimpi yang mengingatkanku akan pentingnya arti dirinya bagiku.

No comments: