Wednesday, May 9, 2007

Gawat

Gawat

Seminggu lalu, seorang teman bertanya kepadaku. “Besok gue akan bertemu dengan camer. Apa yang harus gue lakukan? Gue takut.”
Terus terang gue ga tau harus menjawab apa. Gue juga belum pernah bertemu camer (masalahnya ga ada...hehehe). Tapi tak urung gue memberikan saran juga. Tak tega melihatnya kebingungan. “Takut kenapa? Paling disuruh nikahin anaknya,” kataku singkat.
“Boro-boro disuruh kawin. Mau nikahin anaknya aja, mereka belum tentu setuju?” “Just be yourself. Katakan apa adanya. Bahwa kamu mencintai anaknya. Kamu akan membahagiakannya,” kataku.
“Tapi bagaimana kalau mereka tidak suka kepada gue?” tanyanya masih ragu.
“Anaknya suka ga sama lo?”
“Suka. Kita sudah pacaran dua tahun, masa ga suka sih?” jawabnya dengan yakin.
“Bagus. Jika dia yakin bahagia bersamamu. Sampaikan kepada orangtuanya. Mana ada orangtua yang tidak ingin anaknya bahagia? Mereka pasti setuju,” saranku lebih lanjut.
Lalu, terjadilah pertemuan bersejarah itu. Sekitar pukul satu pagi, ia kembali menghubungiku. “Gue takut,” katanya pelan. “Takut apa lagi? Mereka tidak suka padamu?” tanyaku penasaran.
“Bukan. Gue takut mereka mendesak untuk cepat-cepat menikahi anaknya,” jawab temanku tak bersemangat. Waduh, gimana ini. Kemarin takut camer ya setuju. Giliran camer sudah oke, takut disuruh nikahin anaknya. Gawat.

No comments: